profesi bab I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Tugas dan tanggung jawab seorang
guru sangat komploeks dan meliputi pelibatan tenaga, pemikiran, dan juga perasaan ( komitmen). Tanpa komitmen
yang tinggi terhadap bidangg tugasnya, guru akan berhadapan dengan beban tugas
yang semakin berat, karena pada saat yang sama guru juga memerlukan komitmen
pribadi ( keluarga ), justru, guru perlu bijak untuk memetakan antara komitmen
pribadi dirumah dan komitmen terhadap tugas mendidik dan mengajar disekolah,
pada bab berikutnya akan dijelaskan labih rinci tentang pengertian dari
komitmen seorang guru, macam-macam komitmen guru yang profesional, ciri-ciri
guru profesional, serta contoh komitmen guru profesional.
B. Rumusan Masalah.
Berpijak dari latar belakan diatas maka terdapat beberapa rumusan masalah
diantaranya :
a. Menjelaskan pengertian komitmen guruprofesional !
b. Menjelaskan macam-macam komitmen
guru yang profesional !
c. Menjelaskan ciri-ciri komitmen
guru yang profesional !
d. Menyebutkan contoh-contoh komitmen
guru yang profesional !
C. Tujuan Penulisan.
Dalam penulisan makalah mengenai
KOMITMEN GURU PROFESIONAL terdapat beberapa tujuan diantaranya :
a. Memberi pengetahuan kepada pembaca
mengenai arti pentingnya komitmen seorang guru dalam mendidik serta dan
mengajar kepada peserta didik.
b. Memberi pengetahuan mengenai macam-macam komitmen seorang guru.
BAB II
PEMBAHASAN
KOMITMEN GURU PROFESIONAL
A. Pengertian Komitmen Guru.
Komitmen adalah tindakan yang anda
ambil untuk menopang suatu pilihan tindakan tertentu, sehingga pilihan tindakan
itu dapat kita jalankan dengan mantap dan sepenuh hati.[1]
Kata komitmen berasal dari bahasa latin commitere, to
connect, entrust-the state of being obligated or emotionally, impelled adalah
keyakinan yang mengikat (aqad) Sedemikian kukuhnya sehingga membelenggu seluruh
hati nuraninya dan kemudian menggerakan perilaku menuju arah yang diyakininya
(Tasmara, 2006 :26).[2]
Park (dalam Ahmad dan Rajak, 2007) menjelaskan, komitmen
guru merupakan ke-kuatan bathin yang datang dari dalam hati seorang guru dan
kekuatan dari luar itu sendiri tentang tugasnya yang dapat memberi pengaruh
besar terhadap sikap guru berupa tanggung jawab dan responsive (inavotif)
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa komitmen guru
professional adalah suatu keterikatan diri terhadap tugas dan kewajiban sebagai
guru yang dapat melahirkan tanggung jawab dan sikap responsive dan inovatif
terhadap pekembangan ilmu pengetahu-an dan tekhnologi. Jadi didalam komitmen
tersebut terdapat beberapa unsur antara lain adanya kemampuan memahami diri dan
tugasnya, pancaran sikap bathin (kekuatan bathin) kekuatan dari luar dan
tanggap terhadap perubahan. Unsur-unsur inilah yang melahirkan tanggung jawab
terhadap tugas dan kewajiban yang menjadi komitmen seseorang sehingga tugas
tersebut dilakukan dengan penuh keikhlasan.
Tanggung jawab
keguruan yang lahir dari komitmen guru profesional adalah tanggung jawab yang
tidak hanya dialamatkan kepada manusia, akan tetapi juga dipertanggung jawabkan
dihadap-an Alloh SWT. Jadi pertanggung jawaban terhadap profesi dalam pandangan
islam tidak hanya bersifat horizontal-formal sesama manusia, tetapi juga
bersifat vertical-moral, yakni taggung jawab terhadap Allah SWT.
B. MACAM-MACAM KOMITMEN GURU PROFESIONAL.
a.
Komitmen
Terhadap Sekolah Sebagai Satu Unit Sosial
Sekolah adalah
lembaga sosial yang tumbuh dan berkembang dari dan untuk masyarakat. Lembaga
sosial formal tersebut merupakan suatu organisasi yaitu terikat terhadap tata
aturan formal memiliki program dan target atau sasaran yang jelas serta
struktur kepemimpinan penyelenggaraan atau pengelolaan yang resmi.
Pendidikan
sekolah pada dasarnya adalah bagian dalam pendidikan keluarga, sekaligus
lanjutan pendidikan dalam keluarga. Kehidupan di sekolah adalah jembatan bagi
anak yang menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam
masyarakat (Hasbullah,2006;46) sebagai lembaga formal sekolah terdiri dari
pendidik dan anak didik yang sudah terjalin hubungan antar guru dan anak didik
atau siswa-siswinya.
Guru sebagai
pendidik berkewajiban membawa anak didik ke arah kedewasaan dengan memanfaatkan
pergaulan sehari-hari dalam pendidikan merupakan cara yang paling baik dan
efektif dalam pembentukan pribadi anak didik. Cara ini akan menghilangkan
jurang pemisah antara guru dan anak didik.
Dengan kata
lain guru mempunyai komitmen terhadap sekolah, bertanggungjawab terhadap
sekolah dan profesinya dalam arti dengan sukarela, menciptakan iklim sekolah
yang kondusif dan berusaha mewujudkan tanggungjawab dan peranan sekolah dalam
mewujudkan keberhasilan pendidikan dan pengajaran.
Menurut
Hasbullah (2006;47), sebagai pendidikan yang bersifat formal, sekolah di-dalam
melaksanakan fungsi pendidikan didasari oleh asas tanggung jawab sebagai
berikut :



Fungsi-peran
sekolah dalam pedidikan, sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta
memperbaiki tingkahlaku anak didik. Dalam mengembangkan kepri-badian anak
didik, peran sekolah melalui kurikulum menurut Hasbulloh (2006; 49-50) antara
lain :[3]



b. Komitmen Terhadap Kegiatan Akademik Sekolah
Guru yang
mempuyai komitmen menyiapkan banyak waktu untuk melaksaakan tugas yang
berkaitan dengan pembelajaran seperti, perancangan pengaaran, pengelola-an
pengajara dan senantiasa berfikir tentang cara untuk meningkatkan keaktifan
prestasi belajar siswa-siswi. Tugas guru terkait dengan komitmen terhadap
kegiatan akademik sekolah antara lain :

a. Membuat dan merumuskan pembelajaran
b. Menyiapkan materi yang relevan dan dengan tujuan waktu,
faslitas, perkembang-an imu, kebutuhan dan kemmpuan siswa siswi.
c. Merancang metode yang seusia dengan situasi dan kondisi
dsiswa-siswi.
d. Menyediakan sumber belajar, dalam hal ini guru berperan
sebagai fasilitato dalam pengajaran.
e. Media, dalam hal ini guru berperan sbagai mediator dengan
memperhatikan relevansi, efektifitas dan efisiensi, kesesuaian dengan motode
serta pertimbangan praktis.

Tujuan
umum pengelolaan kelas adalah menydiakan dan menggunakan fasilitas dalam
kegiatan belajar megajar, sedangka tujuan khususnya adalah mengembangkan
kemampuan siswa siswi dalam menggunaan alat-alat belajar, menediakan
kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa-siswi bekerja dan belajar, setra
membantu siswa-siswi memperoleh hasil yang diharapkan. Selain itu guru juga
membimbing pengalam-an sehari-hari anak didik kearah pengenalan tingkahlaku dan
kepriadiannya sendiri.

Guru hendaknya
berusaha menimbulkan, memelihara, dan meningkatkan motivasi peserta didik untk
belajar. Dalam hubungan ini guru mempunyai fungsi sebagai motivator dalam
keseluruhan kegiatan belajar mengajar. Empat hal yang dapat dikerjakan guru
dalam memberikan motovasi adalah :
a. Membangkitkan dorongan siswa-siswi untuk belajar.
b. Menjelaskan secara kongkrit apa ang dapat dilakukan pada
akhir pengajaran.
c. Memberikan gambaran terhadap prestasi yang dicapai hingga
dapat merangsang pecapaian prestasi yang lebih baik.
d. Membentuk kebiasaan belajar yang baik.

Kurikulum
adalah seperangkat pengalaman belajar yang akan didapat oleh peserta didik
selama dia mengikuti proses pendidikan. Keberhasilan dari suatu kurikulum
tergantung pada factor kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru, artinya guru
adalah orang yang bertanggunjawab dalam upaya mewujudkan segala sesuatu yang
ada dalam kuriulum resmi.
Jadi guru yang
professional harus memiliki tanggungjawab dan komitmen untuk mengembangkan
kurikulum dalam arti menganggap bahwa kurikulum sebagai program pembelejaran
yang diberikan pada peserta didik. Dengan demikian apa yan terdapat dalam
kurikulum dapat dijabarkan oleh guru menjadi materi yang menarik untuk
disajikan kepada peserta didik selama proses pembelajarn berlangsung.

Tujuan utama
penialan adalah unytuk melihat tingkat keberhasilan efktifitas dan efisiensi
dalam proses pebelajaran. Di sampng tiu penilaian juga bertujuan untuk
mengetahui kedudukan peserta didik didalam kelas atau kelompknya. Dalam
menjalankan fungsinya sebagai penilai hasil belajar peserta didik, guru
hendaknya secara terus menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai
peserta didik dari waktu ke waktu. Infrmasi yang diperoleh dari evaluasi ini
akan menjadi umpan balik terhadap proses pembelajaran. Umpan balik yang
diperoleh lewat penialaian akan dijadikan titik tolak ntuk memperbaiki dan
meningkatkan pembelajaran selanjutnya. Dengan demikian proses pembelajaran akan
terus menerus ditingkatkan untuk memperoleh hasil yang optimal. (Uno, 2008;
2004)
c. Komitmen Terhadap Siswa-Siswi Sebagai Individu Yang Unik
Berikut ini
adlah pendapat Gardner (1995) mengenai perbedaan yang prinsip dari siswa-siswi
yang harus diketahui oleh guru sebagai landasan membangun komitmen kesadaran
bahwa pelajar adlah individu yang unik.

a. Rumah yang kaya dan rumah yang miskin.
b. Rumah tempat anak hidup berbahagia dan rumah tempat anak
tidak hidup berbahagia.
c. Rumah tempat banyak yang dikerjakan dan dilihat, dan
rumah tempat yang sedikit hal-hal yang menstimulasi anak.
d. Bahasa yang berbeda-beda yang dipergunakan di
rumah-rumah.
e. pekerjaan yang dikerjakan para orang tua, para anggota
keluarga atau para tetangga
f. Lingkungan sekitar sekolah

a. Tinggi dan berat anak; energy anak dan kesiagaan
umum-sering dikaitkan dengan makanan yang mereka makan.
b. Catatan tentang penyakit anak berapa sering anak tidak
masuk sekolah.
c. Kesehatan nasional anak, apak ank bahagia dan dapat
bergaul dengan yang lain-lain/apak anak menunjukan tanda-tanda “bahaya” ketidak
bahagian (kurang minat, terlalu diam dan terlalu agresif).
d. Pengheliatan dan pendengaran anak.

a. Perkembangan pengetahuan dan keterampilan anak, khususnya
dalam mata-mata pelajaran dasar, seperti bahasa dan matematika.
b. Perkembangan pemahaman anak, khususnya kemampuan mereka
untuk memahami ide-ide abstrak.
c. Perkembangan minat anak pada subject-subject estetis
seperti seni dan music.
d. Perkembangn anak pada mata-mata pelajaran yang menuntut
kondisi fisik, seperti permainan, keterampilan dan kerajinan.
e. Perkembangan tanggung jawab anak dan pengertiannya
tentang cara berperilaku.

Anak-anak
memiliki perbedaan minat baik didalam maupun diluar sekolah. Dengan mengetahui
minat anak-anak, guru dapat belajar bagaimana menyajikan pelajaran, sehingga
dapat ebih diminati dan bermakna bagi anak. Dengan cara ini anak-anak lebih
cenderung mengarahkan perhatiannya dan upayanya pada pekerjaannya.
d.
Komitmen Untuk
Menciptakan Pengajaran Bermutu
Seorang guru
senantiasa merespons perubaha-perubahan pengetahuan baru dan terkini terutama
ide-ide baru tersebut dalam implementasi kurikulum dikelas, sehingga
pembelajaran bermutu.
Mutu
pembelajaran / mutu pendidikan akan dapat dicapai jika guru memenuhi kebutuhan
siswa-siswi dan yang harus dipersiapkan oleh guru. Kemampuan guru menciptakan
pembelajaran yang aktif dan menyenangkan adalah uapaya posistif untuk
meningkatkan mutu pembelajaran. Keterampilan itu ditambah lagi dengan upaya
maksimal guru dengan menerapkan 8 ketermpilan dasar mengajar. Keterampilan membuka
dan menutup pelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan member penguatan,
keterampilan menjelaskan, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengadakan
variasi, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil dan keterampilan
mengajar kelompok kecil.

Mengajar
adalah upaya yang dilakukan guru untuk menciptakan suasana yang kondusif agar
terjadi proses pembelajaran yang efektif. Menjadikan proses pembelajaran yang
efekti artinya harus mampu melibatkan peserta didik, baik keterlibatan
emosional, pikiran dan fisik. Keterlibatan emosinal menjadikan siswa-siswi
merasakan pentingnya materi yang dipelajari, sehingga benar-benar menjadi
sebuah kebutuhan. Melibatkan pikiran, siswa-siswi dapat digerakan dan
dibangkitkan motivasinya agar melibatkan pikiran untuk mempelajari konsep
maupun prinsip dalam ilmpu pengetahuan yang dipelajari, dan keterlibatan fisik
adalh untuk mengasah keterampilan dan mengembangkan bakat.
Untuk memenuhi
hal tersebut guru dituntut mengelola proses belajar-mengajar yang memberikan
rangsangan kepada siswa-siswi sehingga dia mampu belajar. Dengan demikian
keinginan untuk mencapai 3 ranah pembelajaran, yakni kognitif, afekti dan
psikomotorik dapat dicapai.

Upaya dalam
menciptakan pembelajaran aktif dan menyenangkan pada dasrnya dapat dilakukan
melalui penerapan keterampilan dasar mengajar tersebut dengan konsisten,
apalagi jika guru mampu menciptakan improvisasi dan pengembangan setiap
keterampilan dasar mengajar.
C. CIRI-CIRI KOMITMEN
GURU PROFESIONAL
Glickman (dalam
Burhanudin, dkk, 1995 : 124) menggambarkan ciri-ciri komitmen guru profesional,
antara lain :

Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan oleh guru terkait dengan perhatiannya kepada siswa
dan siswinya, antara lain sebagai berikut :
a. Memberikan bimbingan
Salah satu
tugas guru adalah membimbing siswa-siswi. Membimbing berarti mengarahkan
siswa-siswi yang mempunyai kemampuan kurang, sedang dan tinggi.
Disini arti
bimbingan yang sebenarnya bagi guru. Guru harus memahami masing-masing
siswa-siswinya dari kondisi fisik dan psikisnya agar mampu melaksanakan
pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Dalam proses bimbingan, guru menyatu dalam
jiwa siswa-siswinya tidak boleh egois atau memaksakan kehendak dengan tujuan
agar pengajaran cepat sesuai dengan target waktu. Akan tetapi guru dituntut
untuk mengahrgai kemampuan siswa siswinya dengan tidak melupakan batasan waktu.
b. Mengadakan komunikasi yang intensif teutama dalam
memperoleh infomasi tentang anak didik
Komunikasi
dalam segala hal sangat dibutuhkan, apalagi berkaitan dengan aktifitas sebagi
guru. Guru yang bijaksana adalah guru yang peduli terhadap keadaan
siswa-siswinya. Perbedaan-perbedaan yang terdapat pada peserta didik hendaknya
dijadikan landasan dalam memberikan pengajaran. Oleh karenanya, guru harus
selalu menjalin komunikasi intensif dengan orang tua dan masyarakat terkait
dengan keadaan keluarga, lingkungan dan pergaulan peserta didiknya. Disinilah
peran guru sebagi pengganti orang tua didalam menyiapkan siswa-siswinya menjadi
anggota masyarakat.

Tugas guru
merupakan tugas yang kompleks mulai dari mendidik, mengajar, melatih,
membimbing dan sebagainya. Oleh karenanya guru harus memiliki banyak waktu dan
tenaga untuk menunaikan kewajibannya yaitu sebagai berikut :
a. Guru tidak hanya pendidik didalam kelas, tetapi juga
disela-sela waktu di luar jam mengajar.
b. Guru sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat

Pekerjaan
menjadi guru adalah pekerjaan dibidang jasa. Terkait dengan tugas tersebut,
para guru dibebankan dengan tugas-tugas sebagai berikut :
a. Guru memiliki tugas profesional
Guru merupakan
profesi/jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru.
Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang
kependidikan meskipun kenyataannya masih banyak dilakukan orang diluar
kependidikan.
b. Guru memiliki tugas kemanusiaan
Tugas guru
dalam bidang kemanusiaan disekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang
tua kedua. Ia harus mapu menarik simpati sehingga ia menjai idola para
siswa-siswinya.
c. Guru memiliki tugas kemasyarakatan
Masyarakat
menempatkan guru pada tempat yang lebih terhormat dilingkungannya karena dari
seorang guru diharapkan masyarakat dapat memperoleh ilmu pengetahuan.
D. CONTOH KOMITMEN GURU PROFESIONAL.
Guru yang
memiliki komitmen terhadap tugas setidaknya dari dalam dirinya terpancar
beberapa sikap :
a. Tugas sebagai guru merupakan pancaran sikap bathin
Melaksanakan
tugas sebagai guru hendaknya merupakan panggilan jiwa yang lahir dari ketulusan
hati untuk menjalankan tugas tersebut dengan sungguh-sungguh tanpa paksa dan
dipaksakan.
b. Siap sedia dimanapun
Dengan modal
kompetensi sosial yang dimiliki oleh para guru, tempat tugas dimana pun
tidaklah menjadi penghalang untuk menunaikan kewajibannya sebagai pendidik.
Dengan kompetensi tersebut seorang guru mampu beradaptasi dimanapun dan dengan
siapapun.
c. Tanggap terhadap perubahan
Guru yang
profesional adalah yang terus menerus membudayakan diri dengan memiliki cukup
waktu luang untuk mempertajam daya intelektualnya. Dengan demikian segala
bentuk perubahan yang terjadi ditengah masyarakat terutama yang berkaitan
dengan pengetahuan harus mendapat perhatian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Dengan membaca uraian di atas, maka terlihat
bahwa komitmen merupakan tindakan yang anda ambil
untuk menopang suatu pilihan tindakan tertentu, sehingga pilihan tindakan itu
dapat kita jalankan dengan mantap dan sepenuh hati.
Tanggung jawab keguruan yang lahir dari
komitmen guru profesional adalah tanggung jawab yang tidak hanya dialamatkan
kepada manusia, akan tetapi juga dipertanggung jawabkan dihadapan Alloh SWT.
Jadi pertanggung jawaban terhadap profesi dalam pandangan islam tidak hanya
bersifat horizontal-formal sesama manusia, tetapi juga bersifat vertical-moral,
yakni taggung jawab terhadap Allah SWT. Selain itu maka komitmen guru
professional dapat juga diartikan sebagai suatu keterikatan diri terhadap tugas
dan kewajiban sebagai guru yang dapat melahirkan tanggung jawab dan sikap
responsive dan inovatif terhadap pekembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Jadi didalam komitmen tersebut terdapat beberapa unsur antara lain adanya
kemampuan memahami diri dan tugasnya, pancaran sikap bathin (kekuatan bathin)
kekuatan dari luar dan tanggap terhadap perubahan. Unsur-unsur inilah yang
melahirkan tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban yang menjadi komitmen
seseorang sehingga tugas tersebut dilakukan dengan penuh keikhlasan.
B.
Saran.
Semoga dengan
tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan menambah wawasan kita
tentang Komitmen Guru Profesional. Dari pembahasan materi ini kami mengalami
beberapa kendala dalam penyusunan makalah ini. Maka ada beberapa kesalahan oleh
kami atau kekurangan. Oleh karena itu kami juga membutuhkan saran dari pembaca
untuk menyempurnakan makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
Yunus
Abu Bakar. 2009. Modul Profesi Keguruan Paket 6. Surabaya : AprintA
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda